Tak diijinkan bangun masjid di tanah kelahiran sendiri, Muslim Ethiopia yang ada di Amerika Serikat berhasil membangun Masjid Hijrah Pertama (First Hijrah Mosque) dan pusat komunitas untuk memperingati imigrasi pertama Muslim Ethiopia dalam sejarah Islam.
Pembangunan Masjid First Hijrah ini juga sebagai simbol menentang praktek diskriminatif oleh pemerintah Ethiopia terhadap kaum Muslim.
Masjid Hijrah Pertama terletak di Washington, DC, hampir dua mil dari Gedung Putih. Nama masjid merujuk kepada imigrasi pada tahun 615 Masehi dari sebuah kelompok pengikut nabi, yang pertama masuk Islam, yang menuju ke kota utara Ethiopia Axum, mencari perlindungan atas penganiayaan dari suku Quraisy di Makkah.
Untuk memperingati imigrasi pertama dalam sejarah Islam, Muslim di kota Axum mencoba membangun masjid mereka sendiri, namun otoritas Ethiopia tidak memberikan izin. Hanya ketika orang-orang Kristen diperbolehkan untuk membangun sebuah gereja di Makkah baru umat Muslim di Ethiopia boleh membangun masjid, kata pernyataan pemerintah Ethiopia seperti dilaporkan.
Muslim Etiopia akhirnya mendapat kesempatan untuk mewujudkan impian mereka di Amerika Serikat di mana mereka membangun Masjid Hijrah Pertama (First Hijrah Mosque).
Masjid yang awalnya gedung dari hasil sewa ini, akhirnya mampu dibeli lalu digunakan untuk masjid. "Masjid ini mampu melayani 20.000 Muslim yang tinggal sekitar sini," kata Syaikh Mohamed Naguib, 57 tahun, pimpinan masyarakat muslim Ethiopia di Washington.
Naguib mengeluh karena adanya praktik diskriminasi terhadap umat Muslim di Ethiopia pada umumnya dan Axum pada khususnya. "Bukan hanya kami tidak diizinkan untuk membangun sebuah masjid di tanah pertama yang memperjuangkan kepentingan Islam, tapi kami juga tidak memiliki kuburan Muslim . Bahkan kami harus berjalan 15 kilometer di luar kota untuk menguburkan mereka umat Islam yang wafat."
Muadzin masjid, Moftah Saeid mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sesama Muslim Ethiopia tidak merasa bebas melakukan ritual seperti di Axum. “Hal ini sangat ironis bahwa di Washington kami diberikan hak-hak, sementara hal ini tidak terjadi di tanah air kami sendiri," katanya kepada Al Arabiya.
Masjid First Hijrah terdiri dari dua lantai, yang pertama untuk pria dan yang kedua untuk perempuan. Selama bulan suci Ramadan, masjid ini mengadakan perjamuan sehingga anggota masyarakat dapat berbuka puasa bersama dan juga menyelenggarakan program yang mengajarkan al-Quran dan hukum-hukum Islam.
Masjid juga berkoordinasi dengan beberapa organisasi Islam seperti Badr Islamic Association dan memiliki jejaring sosial di situs Paltalk di mana di sana sering dilakukan dialog budaya dan agama.
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih untuk kesediaannya bertandang dan sekedar mencoretkan beberapa jejak makna di blog ini. Sekali lagi terimakasih. Mohon maaf jika kami belum bisa melakukan yang sebaliknya pada saudara-saudari semua.